Blog Update Status Online

YLKI : Dibohongi Mie Instan Kendali kesehatan ada di tangan anda "ada apa dengan Mie Instan ?"



Dapat pengetahuan tentang mie instan di fanpage Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)

Kendali kesehatan ada di tangan anda.

Mie Instan bagi saya sendiri ini sebagai variasi dalam menu makanan, ketika sedang ingin makanan selain nasi, pilihannya mie instan.

Mie Instan ini cukup menarik juga karena ada berbagai macam menu rasa soto, ayam bawang, dan menu rasa lainnya yang membuat lidah ingin mencobanya satu persatu. apalagi kalau sudah ada yang bilang "rasanya enak, seger" disebutkan mie instan Tidak mengandung Nutrisi apapun, Untuk masalah angka kecukupan gizi, kita bisa menambahkan bahan penyeimbang seperti telur, daging ayam, sosis, daging sapi, keju dan sayuran hijau seperti brokoli & sawi.  jadi sajian yang bergizi penasaran mencobanya dan ketagihan...

Apa yang terkandung di dalam mie Instan ?

Ternyata tidak ada kandungan nutrisinya, berikut saya kutip dari fanpage YLKI


Poin-point yang menurut saya penting diketahui dari mie instan ini, dari info YLKI diatas, antara lain :
- Tidak mengandung Nutrisi apapun
- Mengandung Bahan Pengawet
- Rentan terhadap penyakit metabolisme tubuh,
- memicu terjadinya penurunan kemampuan belajar, penyakit Alzheimer, parkinson dan lainnya

Wow...ternyata...

Kendali kesehatan ada ditangan anda..

Berikut kutipan dari sumbernya

Wakil Ketua Pengurus Harian YLKI, Sudaryatmo mengungkapkan bahwa kampanye pangan sehat menjadi perhatian aktivis lembaga konsumen secara global.

Di Indonesia, mi instan menjadi sorotan YLKI karena kandungan-kandungan yang terdapat di dalamnya dianggap tak sehat bagi tubuh.

Itu karena regulasi pemerintah memang mengizinkan kandungan-kandungan tersebut misalnya MSG, Sodium yang tinggi dan bahan pengawet TBHQ.

"Regulasi kita masih membolehkan. Pesan YLKI adalah agar Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) meninjau regulasi mi instan," kata Sudaryatmo, Senin (1/2/2016).
Itu sebabnya, kata Sudaryatmo, produk-produk mi instan dari Indonesia sulit menembus pasar luar negeri.
YLKI tak menyalahkan cara produksi industri mi instan di dalam negeri karena tak melanggar ketentuan pemerintah.
"Produsen berpikir normatif, sepanjang regulasi mengizinkan mereka akan jualan. Ada juga peran lobi industri mi instan," kata Sudaryatmo.

Kampanye pangan sehat ini menurut YLKI juga berlaku pada produk makanan cepat saji.
"Soal Fastfood? Sama juga sebenarnya, fokus kami adalah mengkampanyekan produk makanan yang rendah gula, garam dan lemak," ujar Sudaryatmo soal perbandingan kandungan di mi instan dan makanan cepat saji.

Wakil Ketua Pengurus Harian YLKI, Sudaryatmo kepada Tribunnews.com membantah itu ditujukan sekadar untuk menyerang pihak produsen mi instan di Indonesia.

Menurut YLKI isu mi instan terkait dengan isu pangan sehat yang kini tengah berkembang di kalangan lembaga perlindungan konsumen di berbagai belahan dunia.

"Ini isu global lembaga konsumen seluruh dunia untuk dorong pangan sehat. Mendorong pemenuhan gizi yang seimbang makanan sehat seperti sayur mayur," ujar Sudaryatmo, Senin (1/2/2016).

Sudaryatmo mengatakan, semua peringatan yang dibeber YLKI itu dapat dilihat pada setiap kemasan mi instan di Indonesia.

Kandungan-kandungan yang disebutkan dalam poin-poin peringatan itu juga tercantum dalam kemasan mi instan.

Sudaryatmo menegaskan tidak bertujuan menyerang produsen tertentu.
"Dengan membaca label setiap mi instan (status YLKI) itu terkonfirmasi," jawab Sudaryatmo.
Sorotan terhadap mi instan memang ditujukan oleh YLKI berkaca pada kondisi umum kesehatan masyarakat.

"Tesis dasarnya ada kecenderungan statistik, penyakit tidak menular di Indonesia ada kenaikan, disebabkan oleh pola konsumsi," ujarnya.

Di antara persoalan pola konsumsi tersebut, terdapat masalah produk pangan sehat yang kurang dipahami oleh sebagian besar konsumen.

Sumber : YLKI





Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : YLKI : Dibohongi Mie Instan Kendali kesehatan ada di tangan anda "ada apa dengan Mie Instan ?"

0 komentar:

Posting Komentar